We Are Asseters

We Are Asseters

Kamis, 29 Januari 2015

Pemanfaatan Aset Lahan Idle Di Kawasan Wisata Terhadap PAD

Sektor wisata akan menjadi sumber devisa yang baik apabila sektor ini dikelola dengan pengelolaan yang efektif dan efisien. Namun, banyak tempat wisata di Indonesia yang memiliki potensi yang cukup baik dalam sektor wisata, tetapi belum belum dikelola sehingga tidak dapat  memaksimalkan keuntungan yang akan berimbas kepada perekonomian daerah maupun perekonomian nasional.
            Salah satunya adalah dengan terdapatnya aset lahan idle yang menunjukan belum efektifnya pengelolaan sebuah lokasi wisata. Sehingga perlu adanya sebuah optimasi pemanfaatan terhadap aset yang berupa lahan idel tersebut agar dapat memberikan pendapatan bagi pemerintah setempat.
        Berdasarkan masalah diatas, dapat dirumuskan masalah ke dalam pertanyaan sebagai berikut : 
  1. Bagaimana kondisi aset yang berupa lahan idle tersebut ?
  2. Bagaimana solusi optimasi pemanfaatan yang tepat agar dapat meningkatkan PAD ?
  3. Seberapa besar tingkat pendapatan yang akan diperoleh ?
Tujuan dari rumusan masalah yang telah dikemukakan tadi yaitu :
  1. Mengetahui kondisi aset yang berupa lahan idel tersebut.
  2. Mengetahui solusi pemanfaatan yang tepat agar dapat meningkatkan PAD.
  3. Mengetahui seberapa besar tingkat pendapatan yang akan diperoleh.
Grand Theory yang digunakan untuk pemecahan masalah di atas saya menggunakan dua landasan teori. Yang pertama teori mengenai Optimasi Pemanfaatan Aset, kedua teori Pendapatan.
 Optimasi Pemanfaatan Aset menurut Doli Siregar (2004) optimasi adalah proses kerja dalam manajemen aset yang bertujuan untuk mengoptimalkan potensi fisik, lokasi, nilai, jumlah, legal, dan ekonomi yang dimiliki aset tersebut.
Pendapatan menurut Zaki Baridwan dalam Buku Intermediate Accounting (1997) merumuskan pengertian pendapatan yaitu:
“Pendapatan adalah aliran masuk atau kenaikan lain aktiva suatu badan usaha atau pelunasan utang (atau kombinasi dari keduanya) selama suatu periode yang berasal dari penyerahan atau pembuatan barang, penyerahan jasa, atau dari kegiatan lain yang merupakan kegiatan lain yang merupakan kegiatan utama adan usaha”
Dalam metode penelitiannya dilakukan dengan jenis pendekatan kuantitatif karena pada penelitian ini peneliti melakukan analisis menggunakan angka-angka dan hitungan. Seperti perhitungan berapa luas lahan idlenya serta berapa pendapatan yang akan diperoleh. Sedangkan jenis metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Menurut Sugiama (2008:37) metode deskriptif adalah riset yang berupaya mengumpulkan data, menganalisis secara kritis atas data-data tersebut dan menyimpulkannya berdasarkan fakta-fakta pada masa penelitian berlangsung atau masa sekarang. Metode ini digunakan karena informasi yang dihasilkan berdasarkan fakta-fakta masa sekarang sehingga lebih akurat dan diharapkan dapat dijadikan alternatif dalam pengambilan keputusan guna meningkatkan PAD. Unit analisisnya berupa aset lahan idle serta dilakukan dengan rentang waktu seketika (one shoot) yang berarti penelitian pada satu waktu atau satu saat tertentu guna menggambarkan fenomena pada waktu bersangkutan.

Referensi:
Sugiama, Gima A. 2008. Metode Riset Bisnis dan Manajemen, Bandung: CV. Guardaya Intimarta.
Siregar, Doli. 2004. Manajemen Aset, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Baridwan, Zaki. 1997. Intermediate Accounting, Yogyakarta: BPFE

Selasa, 23 September 2014

Metode Riset Bisnis : Riset Dan Isu Dalam Pengelolaan Aset

APASIH RISET ITU ?
Berikut adalah definisi riset menurut para ahli :


Dr. A. Gima Sugiama, 2008:5
"Riset" atau penelitian (research) merupakan rangkaian dari re dan to search. Arti re adalah "kembali" dan to search berarti "mencari". Dengan demikian riset secara sederhana adalah "mecari kembali". Secara definitif, riset adalah suatu metode studi yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang melalui penyelidikan yang hati-hati, saksama terhadap suatu masalah, sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah yang dihadapi tersebut.
 

Fellin, Tripodi dan Meyer (1969)  
Riset adalah suatu cara sistematik untuk maksud meningkatkan, memodifikasi dan mengembangkan pengetahuan yang dapat disampaikan (dikomunikasikan) dan diuji (diverifikasi) oleh peneliti lain. Pada dasarnya riset adalah setiap proses yang menghasilkan ilmu pengetahuan.

Clifford Woody 
Riset adalah suatu pencarian yang dilaksanakan dengan teliti untuk memperoleh kenyataan-kenyataan atau fakta atau hukum-hukum baru. Di dalamnya terdapat usaha dan perencanaan yang sungguh-sungguh yang relatif makan waktu yang cukup lama.

Berkner (1985) 

Riset adalah usaha secara ilmiah untuk mendapatkan dan memperluas ilmu yang telah dimiliki. 

Folson (1985) 
Riset adalah kegiatan ilmiah untuk menemukan sesuatu yang baru sama sekali.
 
Trullinger (1951) 

Riset adalah kegiatan ilmiah untuk mendapatkan atau menembus batas-batas ilmu yang telah ada.  

Dari definisi para ahli diatas dapat saya simpulkan bahwa pengertian dari riset adalah "Proses yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang melalui sebuah kegiatan ilmiah yang sistematik untuk memperoleh fakta atau hukum-hukum baru untuk meningkatkan, memodifikasi, dan mengembangkan pengetahuan sehingga menghasilkan ilmu pengetahuan baru untuk pemecahan masalah yang sedang dihadapi"


Isu Pengelolaan Aset Pariwisata Pantai Ujung Genteng

Pantai merupakan objek wisata favorit untuk di kunjungi. Setiap musim liburan tiba, berbagai pantai selalu dipenuhi wisatawan, baik itu wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara. Di wilayah Jawa Barat, Pantai Ujung Genteng menjadi salah satu objek wisata yang menarik untuk dikunjungi. 

Pantai Ujung Genteng terletak 140 Km dari kota Sukabumi. Ujung Genteng merupakan daerah pesisir pantai selatan Jawa Barat yang terletak di Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi dengan jarak tempuh sekitar 220 kilometer dari Ibu Kota Jakarta atau 230 kilometer dari Kota Bandung.



Pantai Pasir Putih Ujung Genteng
Sumber: Hasil foto sendiri (15 Agustus 2013)
           

  Namun banyak yang tidak mengetahui letak bahkan keberadaan pantai ini. Berdasarkan hasil survey, 8 dari 10 responden yang menetap di Jawa Barat, cenderung mengetahui pantai Ujung Genteng adalah sebagai pantai yang membudidayakan penyu yang ada di pantai pangumbahan, Ujung Genteng. Padahal, pantai Ujung Genteng bukan hanya mencakup pantai pangumbahan saja.
           
Banyak hal yang dapat dimanfaatkan dari Pantai Ujung Genteng ini selain untuk budi daya penyu, hasil alam laut seperti ikan,tumbuhan laut contoh rumput laut, dan juga dijadikan objek wisata yang sangat indah dan sangat potensial,karena keindahan pantai nya benar-benar tidak bisa dapat dibandingkan dengan negara mana pun.

Penyebab dari masalah di atas salah satunya adalah akses jalan menuju Pantai Ujung Genteng yang tidak mudah serta fasilitas penginapan yang masih kurang memadai sehingga banyak masyarakat yang enggan dan malas untuk berwisata ke Pantai Ujung Genteng.


Masalah pengelolaan yang menjadi masalah utama dalam permasalahan ini. Tidak adanya pengelola resmi atau pihak pemerintah yang mengelola Pantai Ujung Genteng sehingga  menyebabkan sulitnya masyarakat sekitar untuk mengembangkan potensi dari pantai ini. Padahal apabila di kelola dengan baik keuntungannya bisa menambah pendapatan negara dari hasil pemanfaatan kekayaan alamnya dan juga memperkenalkan Indonesia ke dunia luar bahwa di Indonesia masih banyak pantai-pantai indah selain Bali dan Lombok.


Referensi:
Sugiama, Gima A. 2008. Metode Riset Bisnis dan Manajemen. Bandung: CV. Guardaya Intimarta.  
http://digilib.unpas.ac.id/files/disk1/55/jbptunpaspp-gdl-ahmadyudas-2716-3-12babi-i.pdf 
http://vinakmaula.blogspot.com/2013/06/konsep-dasar-riset.html 
http://www.lepank.com/2012/07/pengertian-riset-atau-penelitian.html 
http://rendystones.wordpress.com/2011/06/09/kekayaan-alam-indonesia-yang-sangat-sangat-potensial/ 
http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=192990 

Kamis, 18 September 2014

Introduction

           Asset Management atau Manajemen Aset sudah tidak asing terdengar di telinga kita. Namun jika anda "searching Google" menggunakan kata kunci Asset Management maka sebagian besar informasi yang akan anda dapatkan adalah segala sesuatu yang berhubungandengan Portfolio, Investasi, Finance atau keuangan, tetapi Asset Management yang dimaksud dalam tulisan ini adalah Manajemen Aset secara fisik atau Physical Asset Management.

     Definisi Manajemen, Aset, dan Manajemen Aset
Menurut Daft yang diterjemahkan oleh Tarnujaya & Shirly (2006), “Manajemen (management) adalah pencapaian tujuan organisasi dengan cara yang efektif dan efisien melalui perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian sumber daya organisasi”.
Dalam manajemen mencakup istilah proses, efektif, dan efisien, sesuai dengan pendapat Robbins & David (2004) “The term management refers to the process of getting things done, effectively and efficiently, through and with other people”. Istilah proses dalam manajemen yang di maksud Robbins & David disini adalah langkah-langakah dan kegiatan utama yang dilakukan oleh seorang manajer.
Selanjutnya istilah efisien dalam manajemen disini adalah melakukan pekerjaan dengan benar dan mencapai tujuan organisasi. Sedangkan istilah efisien dalam manajemen melakukan tugas dengan benar yang mana mengacu pada hubungan antara input dan output.
Dalam Statement of Accounting Concepts No. 4, Australian Accounting Standard Board (AASB) mendefinisi aset sebagai berikut: “Assets are service potential or future economic benefits controlled by the reporting entity as a result of past transaction or other past events.”
Menurut Siregar (2004) “Pengertian aset secara umum adalah barang (thing) atau sesuatu barang (anything) yang mempunyai nilai ekonomi (economic value), nilai komersil (commercial value) atau nilai tukar (exchange value) yang dimiliki oleh badan usaha, instansi atau individu”. Ada dua jenis aset yaitu aset berwujud (tangible) dan aset tidak berwujud (intangible).
Hariyono (2007) dalam Modul Diklat Teknis Manajemen Aset Daerah berpendapat bahwa “Aset (Asset) dalam pengertian hukum disebut benda yang terdiri dari benda bergerak dan tidak bergerak, baik yang berwujud (tangible) maupun yang tidak berwujud (intangible) yang tercakup dalam aktiva/kekayaan atau harta kekayaan dari suatu instansi, organisasi, badan usaha atau individu.” 
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2005, tentang Standar Akuntansi Pemerintah menyatakan bahwa: “Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial dimasa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun masyarakat, serta dapat diukur dengan satuan uang, termasuk sumber daya non keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya.”
     Menurut Danylo dan A. Lemer (dalam Hariyono:2007), “Asset Mangement is a methodology to efficiently and equitably allocate resources amongst valid andcompeting goals and objectives.”
Menurut Kaganova dan McKellar (dalam Hariyono:2007), mendefinisikan manajemen aset sebagai “the process of decisionmaking and implementation relating to the acquisition, use, and disposal of realproperty.“
Menurut British Standard Institution Publicly Available Specifications (BSI PAS) 55:2008, manajemen aset adalah “Systematic and coordinated activities and practices through which an organization optimally and sustainably manages its assets and asset systems, their associated performance, risks and expenditures over their life cycles for the purpose of achieving its organizational strategic plan.”
Definisi manajemen aset menurut Siregar (2004) “Manajemen Aset merupakan salah satu profesi atau keahlian yang belum sepenuhnya berkembang dan populer di lingkungan pemerintahan maupun di satuan kerja atau instansi”.
Sehingga dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen aset merupakan suatu proses perencanaan, pengadaan, pengelolaan dan perawatan, hingga penghapusan suatu sumber daya yang dimiliki individu atau organisasi secara efektif dan efisien dalam rangka mencapai tujuan individu atau organisasi tersebut.


Referensi:
http://hindakdewi.blogspot.com/2013/02/paper-pengertian-manajemen-aset.html